BUDAYA JHEK-NGAJHEK

-

Wisata Situbondo || Kebiasaan yang menjadi budaya masyarakat agraris atas yang saat ini masih terjaga lestari, jhek-ngajhek adalah dialeksitas lokal masyarakat Situbondo yang bisa diartikan mengajak-ajak, atau mengajak seseorang untuk pergi ke suatu tempat atau mengajak untuk melakukan sesuatu bersamaan. 


Budaya jhek-ngajek (gotong-royong) di pedesaan

Budaya tradisional masyarakat ini sudah dilakukan sejak jaman nenek moyang mereka, budaya jhek-ngajhek memiliki filosofi yang tinggi, diantaranya tentang rasa kebersamaan sesama anggota masyarakat, silaturahmi, kerukunan, dan rasa toleransi yang memang menjadi kultur ruh masyarakat pedesaan. 

Budaya jhek-ngajek (gotong-royong) di pedesaan

Di jaman yang serba modern saat ini, budaya jhek-ngajhek sudah mulai luntur, seiring kesibukan dan mengejar kebutuhan masing-masing anggota masyarakat terutama di kehidupan masyarakat perkotaan. 

Budaya jhek-ngajhek yang saya saksikan ini ada di Pedukuhan Lowa, Dusun Selatan, Desa Bantal, Kecamatan Asembagus Kabupaten Situbondo. Yang kebetulan berkunjung ke salah satu sahabat dan melihat dari dekat budaya yang unik ini. 

Budaya jhek-ngajek (gotong-royong) di pedesaan
Miroto (63)

Sempat saya bertanya kepada salah satu warga yang ada di sekitar tempat kegiatan jhek-ngajhek tersebut, namanya pak miroto (63), saat saya tanyakan kira-kira tuan rumah atau yang punya hajat memberi imbalan apa dengan mengajak kegiatan tersebut, dia bilang semua itu gratis, kita hanya nyumbang tenaga dan bersifat iklash, semuanya warga sini biasa bergotong royong kalo ada yang mau mendirikan rumah atau memperbaiki rumah. Kalo tukangnya ada 2 orang yang memang dibayar oleh tuan rumahnya, kalo se tetanggaan cukup diberi makan saja. Keren ya gaeeessshh...😁

Budaya jhek-ngajek (gotong-royong) di pedesaan

Bagaimana kalo yang diajak jhek-ngajhek nggak bisa ikut gara-gara sibuk bekerja? Dia pun jawab ya ndak apa-apa, semua memaklumi kalo yang ndak hadir itu karena sibuk kerja. 

Budaya jhek-ngajek (gotong-royong) di pedesaan
Ibu-ibu yang turut serta kegiatan jhek-ngajhek

Waaaaah....kaget saya, begitu tulusnya cara berpikir masyarakat desa ini. Semangat kebersamaan sangat saya rasakan, mereka tidak saling iri, yang penting melakukan seperti apa yang tukang inginkan, yang bagian menggergaji sendiri, yang bagian maku-maku sendiri,  yang ibu-ibu pun tidak ketinggalan dalam acara jhek-ngajhek mereka pun dengan ikhlas membantu menyiapkan masakan ala kadarnya, biasanya antara nasi skol atau nasi sodu khas masyarakat situbondo bagian timur. 

Semoga budaya-budaya seperti ini tetap terjaga lestari ya gaeeessshh, biar kamu bisa menyaksikan langsung dan bisa belajar banyak dari kehidupan sederhana tetapi memiliki filosofi yang kuat, biar kamu tau arti penting hidup bermasyarakat yang sebenarnya. Ini lah citra masyarakat Indonesia yang sebenarnya.

Salam Budaya 🇮🇩

INFO ADAT & BUDAYA LAINNYA

2 Komentar

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama