Ibadah Haji, Wisata Spiritual Istimewa

-

 QS : Ali Imran ayat 97.

فِيْهِ اٰيٰتٌۢ بَيِّنٰتٌ مَّقَامُ اِبْرٰهِيْمَ ەۚ وَمَنْ دَخَلَهٗ كَانَ اٰمِنًا ۗ وَلِلّٰهِ عَلَى النَّاسِ حِجُّ الْبَيْتِ مَنِ اسْتَطَاعَ اِلَيْهِ سَبِيْلًا ۗ وَمَنْ كَفَرَ فَاِنَّ اللّٰهَ غَنِيٌّ عَنِ الْعٰلَمِيْنَ

Fīhi āyātum bayyinātum maqāmu ibrāhīm, wa man dakhalahụ kāna āminā, wa lillāhi 'alan-nāsi ḥijjul-baiti manistaṭā'a ilaihi sabīlā, wa mang kafara fa innallāha ganiyyun 'anil-'ālamīn.


Artinya: "Di dalamnya terdapat tanda-tanda yang jelas, (di antaranya) Maqam Ibrahim. Siapa yang memasukinya (Baitullah), maka amanlah dia. (Di antara) kewajiban manusia terhadap Allah adalah melaksanakan ibadah haji ke Baitullah, (yaitu bagi) orang yang mampu mengadakan perjalanan ke sana. Siapa yang mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu pun) dari seluruh alam,"


Wisata Situbondo || Musim haji kali ini diwarnai beberapa peristiwa yang mengharukan. Dirangkum dari berbagai kisah yang bersumber dari cerita ke cerita, kabar-kabar dari daerah lain di Situbondo turut mewarnai tulisan berikut ini.


Bangunan Ka'bah di Masjidil Haram


Minggu (18/6) ba'da isya' sekitar pukul 19.30 jalanan jalur Situbondo-Banyuwangi mendadak macet penuh keramaian kendaraan. Tak cuma truk, bis, kendaraan besar lainnya serta kendaraan umum plat pribadi yang biasanya berlalu lalang.


Kemacetan jalan raya Situbondo-Asembagus mulai terasa


Memang tidak biasanya situasi jalan yang biasanya sepi dan lancar, kali ini jalan dibuat macet. Satu per satu rombongan calon jama'ah haji dengan dikawal oleh beberapa warga sekitar termasuk sanak saudara mengantarkan jama'ah calon haji menuju titik kumpul KBIH (kelompok bimbingan ibadah haji). Pantauan mimin titik kumpul ada di beberapa wilayah, seperti di PP. Salafiyah Syafi'iah (sukorejo), PP. Nurul Huda (pemeran), PP. Walisongo (mimbaan) dan kantor Kemenag (Situbondo). 


Salah satunya titik kumpul di Pondok Pesantren Salafiyah Syafi'iah Sukorejo di Desa Sumberejo, Kecamatan Banyuputih, Kabupaten Situbondo. Dan mimin pun turut serta dalam rombongan konvoi malam tersebut karena jarak lebih dekat ke Sukorejo. 


Pelepasan Calon Haji di Pelataran PP. Salafiyah Syafi'iah Sukorejo


Sumber berita dari informasi Kantor Kementerian Agama Kabupaten Situbondo, tercatat jama'ah calon haji dari Situbondo pada tahun 2023 sebanyak 790 Jama'ah. Terdiri 2 kloter yakni Kloter 73 dan kloter 74 semuanya berangkat dari embarkasi Juanda langsung menuju Mekkah.
Suasana haru, isak tangis, rangkaian ucapan doa, takbir, tahlil, takhmid mengiringi langkah niat para calon jama'ah.


Yaa benar gaeeesh.... Perjalanan ibadah spiritual rukun Islam untuk yang satu ini memang berbeda dengan ibadah lainnya, terlihat sakral dan istimewa. Jika memang bukan karena "PanggilanNYA" akan terasa sulit untuk melaksanakan ibadah haji.


Calon jama'ah haji dari Kertosari


Di ceritakan oleh Syamsul, sahabat mimin yang kebetulan dia sebagai Pak Kampong atau kepala Dusun atau perangkat desa, mengatakan jika tahun ini ada 15 titik rumah jama'ah calon haji di Desa Kertosari. Hal ini tidak biasa terjadi, karena dari tahun ke tahun sebelum keadaan covid, biasanya tiap desa hanya terwakili 1-3 keluarga saja yang berangkat ke tanah suci Mekkah.


Foto bareng dengan Pak Ris, salah satu calon jama'ah haji


Kisah unik dan aneh pun sampai ke telinga mimin, bahwa salah satu pelunasan ongkos naik haji mendadak karena banyak peserta calon haji mengundurkan diri, atau meninggal dunia, atau kisah hal hal lain yang membuat calon jama'ah haji tersebut gagal berangkat.


Secara persiapan para jama'ah calon haji ini telah menabung lama, mendaftarkan diri ke kantor Kemenag Situbondo, menunggu daftar antrian yang sangat lama, termasuk mengurusi segala administrasinya, vaksin dan cek kesehatan berkala, bahkan mungkin sudah mengikuti pelatihan Manasik Haji, tetapi ada saja faktor yang menghambat untuk tidak jadi berangkat, sungguh kisah diluar nalar manusia.


Persiapan yang dilakukan calon jama'ah haji yang dirumah pun telah dilakukan persiapan, mulai acara Kajheghen, Panyambhelli, Walimatul Hajj, hingga acara pelepasan pemberangkatan dengan berbagai doa.



Setiap muslim dibelahan bumi manapun pasti mengidam-idamkan untuk melaksanakan ritual ibadah haji yang tak lain mengikuti tapak jejak perjalanan spiritual Nabi dan Rasul baginda Muhammad SAW dan Nabi Ibrahim Alaihissalam, Nabi Ismail Alaihissalam, Ibunda Siti Hajar, hingga Nabi Adam dan Ibunda Siti Hawa.

 
Perjalanan ibadah haji kali ini, semacam exclusive religious tourism yang tidak biasa. Warna-warni kisah, sejak pra perjalanan hingga pasca termasuk sesampainya kembali di tanah air tetap menjadi kisah misteri masing-masing peserta haji.

 
Salah satu kyai dan ulama terkenal di tanah air, pernah mimin dengar, disalah satu sudut tanah Mekkah adalah tempat penyucian segala dosa yang telah atau pernah dilakukan oleh tiap manusia, sehingga terkadang menjadi cerita tersendiri dari tiap peserta haji.


Ada yang bermalas-malasan di maktab, ada yang mengaji (membaca al qur'an) ada yang senang jalan-jalan, ada kisah salah satu peserta haji sangat ingin mencium baru hajar aswad (salah satu batu surga) dengan segala usahanya tersampaikan meskipun dengan susah payah bisa terlaksana, ada yang dengan mudah menggapai sudut Ka'bah tersebut, ada yang merasa sudah hafal dengan jalan dan sudut Masjidil Haram ternyata juga malah kesasar (tersesat) selama berjam-jam. 


Ada kisah saat di Mekkah merasa sehat sedangkan yang lainnya sakit flu dan sesak nafas setibanya di tanah air bercerita beliaunya baik-baik saja dan ternyata 1 hari setelah di rumah malah terserang flu, ada yang tidak kerasan dan segera ingin pulang ke tanah air karena ingat terus sama keluarganya yang ditinggalkan, ada yang begitu sampai di Masjidil Haram tidak bisa melihat Ka'bah.

Begitulah kisah-kisah mistik lainnya yang menyelimuti perjalanan spiritual ibadah haji.


Jutaan umat muslim di seluruh dunia melakukan tawaf di sekitaran Ka'bah


Tak hanya persiapan materi, tetapi juga kesiapan mental spiritual dari tiap peserta calon jama'ah haji.


Salah satu Hajjah (sebutan haji wanita)  menceritakan pada mimin, bahwa naik haji (perjalanan ibadah haji) laksana "ritual nyetor nyawa" dan terlihat raut wajah tiap-tiap calon haji saat pemberangkatan penuh kepasrahan, kecemasan, kesedihan, penuh haru, kegembiraan dan semangat campur aduk untuk segera sampai di Mekkah.
Pikiran mereka berkecamuk diam dengan pikirannya sendiri-sendiri diam seribu bahasa dalam bis, ungkapnya.


Pukul 00.15 menit WIB para calon jama'ah haji diberangkatkan dari pelataran masjid Jami' Sukorejo untuk menuju alun-alun Kabupaten Situbondo dan pukul 02.45 WIB, pelepasan langsung menuju Asrama Haji Sukolilo Surabaya.


Kemacetan jalur PP. Salafiyah Syafi'iah Sukorejo


Jama'ah calon haji kloter dari Situbondo diperkirakan hanya mempersiapkan waktu 5-6 hari. Sesampainya di Mekkah yang nantinya akan langsung melaksanakan ibadah haji utama yakni Ihram al miqat, Wukuf di padang Arofah pada tanggal 9 Dzulhijjah, menginap di Musdhalifah (mabit musdhalifah), Jumroh, Tahallul, menginap di Mina (mabit Mina) melalui terowongan Mina berjarak berjarak 550 meter yang menghubungkan Kota Mekkah dan Mina para jama'ah berjalan kaki melalui terowongan legendaris ini dan yang terakhir adalah Tawaf Wada'.


Selama 40 hari mereka akan bermukim di tanah suci Mekkah dan Madinah untuk melaksanakan ibadah haji.


Mari kita doakan bersama semoga perjalanan ibadah haji mereka, semoga diberikan kelancaran, kemudahan dan keselamatan kembali ke tanah air dan menjadikan mereka para tamu Alloh SWT, yang saat ini sedang dalam perjalanan benar-benar menjadi pribadi yang MABRUR dan MABRUROH.

Bagi yang belum mendapatkan kesempatan untuk menunaikan ibadah haji semoga tahun depan kita mendapatkannya, karena semua kembali kepada RidhoNYA.


LABBAI' ALLOHUMMA LABBAI'LABBAI' KALA SYARIKALA KALABBAI'

INNAL HAMDA WAN NI'MATA LAKA WAL MULK LAA SYARIKALAK (AG)


Support by :











Post a Comment

Lebih baru Lebih lama