SEJARAH SINGKAT POKDARWIS TERPADU SOERADIKARA SITUBONDO

-

Sejarah Singkat Pokdarwis Terpadu Soeradikara Situbondo
Acara foto bersama saat berdirinya Pokdarwis Terpadu Soeradikara Situbondo

Sejarah Singkat Pokdarwis Terpadu Soeradikara Situbondo
Berita acara berdirinya Pokdarwis Terpadu Soeradikara Situbondo

Sejarah Singkat Pokdarwis Terpadu Soeradikara Situbondo
Dokumentasi awal berdirinya Pokdarwis Terpadu Soeradikara Situbondo
Sejak tahun 2015 Pemerintah Kabupaten Situbondo, melalui dinas pariwisata dan budaya saat itu menginisiasi kelompok masyarakat sebagai pelaku wisata ditandai munculnya desa wisata pertama di Situbondo. Adalah desa Wonorejo, Kecamatan Banyuputih yang menjadi obyek fokus pembangunan desa wisata saat itu, dengan karakter branding sebagai desa kebangsaan yang didalamnya banyak mengandung filosofi kehidupan masyarakat yang ber-BHINNEKA TUNGGAL IKA atas usulan dari beberapa elemen masyarakat dan Dewan Riset Daerah, keterlibatan DRD dalam melakukan kajian tentunya menjadi bahan pertimbangan bapak Bupati Situbondo Dadang Wigiarto, Sarjana Hukum untuk melaunching sebuah desa wisata, tepat pada tanggal 1 Mei 2015 desa wisata kebangsaan Wonorejo resmi dijadikan desa pertama di Situbondo.
Sejarah Singkat Pokdarwis Terpadu Soeradikara Situbondo

Pada tahun yang sama kelompok pemuda di Situbondo pun secara mandiri juga mendirikan sebuah komunitas yang bergerak dibidang pariwisata, mereka kelompok pemuda yang ingin situbondo nya dikenal secara nasional bahkan internasional, sungguh mulia sekali niatan mereka saat itu, bertempat di gazebo alun-alun Situbondo mereka rapat dan memperkenalkan diri sebagai komunitas yang diberi nama BACKPACKER SITUBONDO, pada saat terbentuk pertama kalinya di ketuai oleh Saudara Wahyu Agus Barata. Kegiatan mereka tidak hanya mempromosikan tempat tempat wisata tetapi juga mengenalkan kepada publik potensi-potensi wisata yang belum banyak orang tau saat itu. Keanggotaan aktif pada saat itu hampir 60 orang.
Sejarah Singkat Pokdarwis Terpadu Soeradikara Situbondo
Dokumentasi salah kegiatan BPS saat masa peralihan kepemimpinan

Masa Jabatan kepala dinas pak Basuki (pak bas, sebutan akrab beliau), menginisiasi terbentuknya kelompok pemuda pelaku wisata, yang kemudian di kumpulkan, dibina, diberikan pelatihan dan study banding secara intensif, termasuk perjalanan tahun 2017 persiapan pemandu wisata. Saat itu masih sekitar 4-5 kelompok sadar wisata secara kolektif terbentuk. Adalah mas Andi Yuwono, Ketum ASIDEWI (asosiasi desa wisata indonesia), mas Agus Wiyono sebagai Ketum EJEF (East Java Ecotourism Forum) serta pak PRI ketua HPI Jatim (Himpunan Pramuwisata Indonesia) yang sering memberikan banyak ilmunya kepada teman-teman pemuda saat itu yang juga difasilitasi oleh Dinas Pariwisata Situbondo secara intensif. 

Sejarah Singkat Pokdarwis Terpadu Soeradikara Situbondo
Pelatihan bersama mas Andi Katip (ASIDEWI)

Sejarah Singkat Pokdarwis Terpadu Soeradikara Situbondo
Pelatihan bersama mas Agus Wiyono (EJEF)

Sejarah Singkat Pokdarwis Terpadu Soeradikara Situbondo
Para mentor Soko Guru Pokdarwis Situbondo

Sejarah Singkat Pokdarwis Terpadu Soeradikara Situbondo
Study Banding ke daerah lain dalam kegiatan belajar

Sejarah Singkat Pokdarwis Terpadu Soeradikara Situbondo
Situbondo guide class dalam sebuah acara orientasi lapangan

Sejarah Singkat Pokdarwis Terpadu Soeradikara Situbondo
Pelatihan bersama Kementrian bidang ASDEPP

Pada bulan Desember 2017, atas gagasan Mas Andi Katip (panggilan akrab Andi Yuwono) dan mas Jufri Susetyo (saat itu sebagai Kabid Pariwisata, Sekarang Camat Bungatan) selalu mendesak mimin admin yang saat itu benar-benar sebagai bocah culun di dunia pariwisata secara kelompok mendesak untuk segera membentuk kelompok, sekali lagi mas Andi selalu bilang kepada saya bahwa percuma jika hanya pelatihan-pelatihan saja tetapi tidak teraplikasi dengan baik dan intensif hasil dari belajar dan study banding itu.

Sejarah Singkat Pokdarwis Terpadu Soeradikara Situbondo
Pelatihan kepemanduan HPI awal berdiri bersama pak PRI
Titik balik

Sekali lagi pada bulan Januari 2018, Mas Andi bertemu saya saat diajak Explorer wilayah Tapal Kuda Jawa Timur selama 5 hari 4 malam mengunjungi desa-desa wisata di Banyuwangi, Jember, Lumajang dan berakhir di malang adalah perjalanan yang tidak akan pernah terlupakan, di momentum itulah saya dan kawan-kawan yang selama ini berdiri sendiri-sendiri, atas saran mas Andi untuk membentuk ASIDEWI cabang Situbondo. Pada tanggal 4 Pebruari 2018, saya membuat undangan untuk membentuk ASIDEWI cabang Situbondo kepada perwakilan kelompok masyarakat desa wisata yang saat itu masih sekitar 4-5, ditambah dengan beberapa komunitas diantaranya komunitas Backpacker Situbondo, komunitas Kendit Harmoni, Komunitas motor Yamaha, Komunitas, dan beberapa komunitas lainnya. 

Tepat pada tanggal 11 Pebruari 2018 mengadakan pertemuan untuk yang pertama kalinya dan secara kesadaran diri, aklamasi bersama bertempat di Kampung Organik Jembatan Merah Klatakan, desa Klatakan, Kecamatan Kendit, Kabupaten Situbondo, Propinsi Jawa Timur berdiri Komunitas Kelompok Sadar Wisata Terpadu Situbondo, adalah nama yang unik hasil dari musyawarah bersama.

Sejarah Singkat Pokdarwis Terpadu Soeradikara Situbondo
Pembina dan ketum pokdarwis terpadu soeradikara situbondo

Perjalanan Pokdarwis Terpadu Situbondo dalam menjaga kekompakan dan keutuhan sebuah organisasi bukanlah hal yang mudah apalagi organisasi ini tidak bersifat laba keuntungan, keyakinan saya bahwa suatu saat pokdarwis terpadu situbondo akan besar dan bermanfaat bagi masyarakat situbondo disisi pertumbuhan ekonomi sangat kuat karena pokdarwis setingkat kabupaten ini memiliki jiwa semangat yang tinggi, ikatan rasa kebersamaan sebagai keluarga besar pelaku wisata berbasis masyarakat yang sama-sama menikmati perjalanan alur waktu, susah senang bersama, setiap bulan berkumpul dari desa wisata ke desa wisata lainnya, membantu melakukan pendampingan, menciptakan desa biasa menjadi desa wisata yang mumpuni sehingga benar-benar memberikan multi player efek yang kuat kepada masyarakat Situbondo.

Tak jarang dalam setiap pertemuan dan diskusi yang menjadi agenda rutin bulanan kami sering beda pendapat yang mengarah pada perdebatan, tetapi sekali lagi... mereka memiliki kesadaran militansi yang kuat untuk memajukan situbondo pada bidang pariwisata berbasis masyarakat, mereka adalah orang-orang pilihan yang telah menjalani dan sedang mengikuti seleksi alam, tak jarang kelompok kami keluar masuk dalam keorganisasian, bahkan ada pokdarwis yang tenggelam dan hilang, tentu saja ini sebuah warna perjalanan hidup bersama sebuah kelompok dalam kehidupan bermasyarakat.

Pada tanggal 29 Pebruari 2020 tepat hari ulang tahun Pokdarwis Terpadu Situbondo, secara aklamasi seluruh perwakilan pokdarwis yang hadir dan atas kerendahan hati Pak Yoyok (Ir. H. YOYOK MULYADI, MSi) menjadi Pembina dalam komunitas PTS (saat itu), kemudian pada tanggal  23 Maret 2020 dibantu oleh bapak pembina, organisasi Pokdarwis se kabupaten Situbondo dilegalkan kepada saudara Muhammad Yusuf Ibrahim, SH. MKn sahabat saya juga yang turut membantu selaku notaris di Situbondo.

Sejarah Singkat Pokdarwis Terpadu Soeradikara Situbondo
Arti Lambang

Hingga saat ini Alhamdulillah, Pokdarwis Terpadu Situbondo berubah nama menjadi POKDARWIS TERPADU SOERADIKARA SITUBONDO dengan filosofi nama yang sangat kuat, serta logo dan lambang sebuah lingkaran hitam sebagai pengikat tali silaturahmi dan rasa persaudaraan yang kami junjung tinggi untuk mengangkat derajat serta menjaga marwah nama besar Kabupaten Situbondo, layar 3 warna yang mencerminkan warna warni kami Pokdarwis terpadu Soeradikara Situbondo dalam berkegiatan disegala bidang dengan bertumpu pada leading sektor kepariwisataan berbasis masyarakat, perahu 3 dimensi bertuliskan Situbondo adalah interpretasi dari sebuah kapal besar bernama KABUPATEN SITUBONDO, tulisan Pokdarwis Terpadu adalah citra kami sebagai kumpulan kelompok masyarakat yang bersatu padu memajukan SITUBONDO, lambang Sapta Pesona adalah ruh pergerakan kami dalam berkegiatan dan tanaman hijau yang merambat adalah komseptual menciptakan karakteristik pembagunan desa wisata hijau yang terus lestari dalam upaya konservasi alam dan kebudayaan serta lambang gunung sebagai struktur alam situbondo yang tidak hanya memiliki potensi alam laut tetapi juga citra kehidupan masyarakat situbondo yang agraris.
Nama SOERADIKARA adalah salah satu Adipati wilayah Kadipaten Patukangan (saat ini menjadi wilayah tengah Situbondo), yang memerintah pada zaman Kerajaan Majapahit masa pemerintahan Raja Hayam Wuruk sebagaimana tertulis dalam Kitab Negarakertagama, pupuh 28.

Semoga narasi singkat ini menjadi sebuah jimat untuk kita jadikan pegangan kuat dalam membangun Situbondo yang lebih sejahtera.
Salam budaya..🙏
Salam pariwisata..🇮🇩

BACA INFO LAINNYA

4 Komentar

  1. Tulisannya gooddd. Tapi d situ dituliskan d awal tahun 2015 itu ada 4-5 desa wisata. Nah skrng semenjak adanya pokdarwis trpadu situbondo apa masih atay di 4-5 desa wisata atau udah bertambah tuh desa wisatanya, gak d tulis disana

    BalasHapus
  2. Desa wisata diawal ada hingga saat ini, dan mengalami pertambahan desa wisata lainnya, cek di artikel struktur kepengurusan pokdarwis terpadu soeradikara situbondo

    BalasHapus
  3. Desa Baderan, Kec. Sumbermalang - Situbondo. hadir...

    BalasHapus

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama