DESA SUMBERWARU

-
AKSEBILITAS
Berada disisi barat Taman Nasional Baluran, berjarak kurang lebih 37 kilometer menuju kearah timur dari pusat Kabupaten Situbondo, hal yang terunik dari desa Sumberwaru adalah sebuah perkampungan yang bernama Kampung MERAK, Lebih tepatnya berada dalam kawasan Taman Nasional Baluran. Untuk menuju ke tempat ini ada 2 (dua) akses yang bisa dilalui yaitu melalui Jalan darat dan akses melalui perairan laut dengan menyewa perahu nelayan lokal di sekitar pantai labuhan Ketapang Desa Sumberwaru (Karang tekok utara).
Desa Wisata Sumberwaru Situbondo
Dermaga penyebrangan menuju merak-pandean
Desa Wisata Sumberwaru Situbondo
Kampung merak di huni kurang lebih 350 kepala keluarga dengan mata pencaharian penduduk rata-rata nelayan
Desa Wisata Sumberwaru Situbondo
Savana resort batu numpuk
Jika melalui jalur darat hanya dapat menggunakan dengan kendaraan bermotor, kantor pos resot karang tekok ke utara sesampainya di pertigaan penggilingan padi menuju ke timur hingga melewati gerbang pos resort Batu numpuk. Dengan menyusuri jalan setapak dan masuk pada kawasan hutan dan bebatuan yang terjal serta berliku anda pun akan melewati beberapa pantai yang indah dan keren. Pemandangan sisi kanan adalah gunung Baluran dan sisi utara selama perjalanan adalah hutan mangrove, pantai bilik, se-jhile, jhung beto dan beberapa savanna. Perjalanan dengan menggunakan jalur darat hanya bisa di akses pada saat musim kemarau, sedangkan pada saat musim penghujan masyarakat Kampung Merak menggunakan jalur laut.
Desa Wisata Sumberwaru Situbondo
Jalur akses laut dengan perahu tradisional milik nelayan lokal dan peladang. Dulunya masyarakat Kampung Merak adalah para pendatang atau pekerja dari berbagai daerah di jawa timur seperti banyuwangi, jember, bondowoso, Madura dan sebagian dari daerah situbondo, kedatangan mereka memang dibawa oleh bangsa kolonial Belanda untuk dijadikan pekerja ladang milik keluarga salah satu pembesar penguasa wilayah di jawa timur bernama Phillip de Boor. Beberapa benda purbakala yang menjadikan bukti bahwa masyarakat kampung Merak sudah ada sejak jaman dahulu berupa seperti sebaran Makam kuno, Batas navigasi laut berangka 1941, bahkan temuan tambak ikan yang berada di pinggiran pantai yang dibatasi dengan menggunakan batu-batuan berpetak-petak bisa dilihat saat kondisi pantai sedang surut.
Desa Wisata Sumberwaru Situbondo
Pal batas navigasi laut diatas ketinggian (fg: tim Asidewi)
Di areal tanah milik masyarakat kampung Merak Pemandangan unik bisa dijumpai yaitu hampir setiap depan rumah memiliki kandang sapi. Menurut penuturan salah satu tokoh masyarakat kampung Merak, jumlah populasi ternak sapi setiap tahunnya bertambah dan hingga saat ini terdapat kurang lebih 3000 ekor sapi.
Desa Wisata Sumberwaru Situbondo
Ribuan ekor sapi yang selalu keluar masuk pada pagi dan sore hari
Cara penggembalaan sapi yang unik adalah setiap pagi atau siang hari, sapi-sapi yang jumlahnya ribuan ekor tersebut di lepas dari kandangnya, kemudian di gembalakan ke tengah hutan tanpa tali dan sapi-sapi tersebut mencari makan dengan sendirinya. Dan pada sore harinya sapi-sapi itu akan kembali pulang dengan sendirinya menuju kandangnya masing-masing tanpa salah masuk kandang. Kampung Merak hingga saat ini masih belum mendapat pasokan listrik kecuali beberapa warga yang memiliki mesin diesel listrik (genset) yang disalurkan ke beberapa rumah, biasanya mereka bisa menikmati listrik pada sore sebelum magrib hingga malam jam 21.00 WIB.
Desa Wisata Sumberwaru Situbondo
Perkebunan buah delima marah
Desa Wisata Sumberwaru Situbondo
Perkebunan buah naga milik warga yang tersebar di sekitar kampung merak
Saat berkunjung ke kampung merak tak hanya berbicara tentang keindahan pantainya, pesona terumbu karang bawah laut pun juga tak kalah indahnya, selain masih alami bonus ikan-ikan berwarna warni bisa kamu nikmati dengan bersnorkel di beberapa tempat. Suguhan pemandangan landscape dari ketinggian perbukitan, perkebunan buah naga, perkebunan delima merah dan sistem pertanian bawang dan cabai bisa kamu jadikan atraksi wisata alternative yang mengasyikkan, dengan mengajak beberapa pemuda kampung merak untuk diajak jadi pemandu lokal.
Desa Wisata Sumberwaru Situbondo
Citra kegotong-royongan pada masyarakat daerah terpencil
Beberapa rumah penduduk bisa dijadikan sarana homestay jika ingin merasakan sensasi menikmati malam di kampung merak yang terisolasi dari jangkauan fasilitas pada umumnya. Pada waktu-waktu tertentu di pantai labuhan Ketapang, masyarakat desa Sumberwaru dan sekitarnya mengadakan upacara selamatan laut berupa festival petik laut, terdapat keramba apung ikan kerapu milik beberapa warga juga menjadi daya tarik tersendiri yang di dalamnya terdapat budidaya ikan kerapu untuk pemenuhan komoditi pasar lokal maupun pangsa internasional. (AG)

BACA INFO WISATA LAINNYA
Lebih baru Lebih lama