Aryo Situbondo Tidak Ada Dalam Sejarah

-

Wisata Situbondo || Berbicara tentang sejarah Situbondo memang tidak akan pernah ada habisnya, bahkan justru akan semakin membuat kita semakin penasaran dan tambah menarik untuk terus di gali. Karena menikmati sejarah ibarat kita bermain puzzle yang berserakan dan sedang kita rekontruksi untuk melihat dan mempelajari sejarah perilaku sosial dan kehidupan leluhur masyarakat Situbondo.


Sesi Foto bersama
Sesi akhir ber-Swafoto


Bertempat di Pendopo Murtajaya, Desa Juglangan, Kecamatan Panji, Kabupaten Situbondo, Propinsi Jawa Timur pada pukul 08.30 WIB diadakan sebuah acara Diskusi dan Kopi Darat para pegiat, penggiat, pemerhati dan akademisi sejarah yang tergabung dalam WAG Forum Sejarah Situbondo. Sajian kue tradisional bugghul, tahu, kontol kambing berikut teh beserta kopi-nya menemani jalannya acara yang sangat spesial tersebut. Diskusi dipandu langsung oleh Prayudo (komunitas Patukangan Reborn) dengan pemantik para admin dari WAG tersebut, Irwan Kurniadi (Yayasan Museum Balumbung Situbondo), Rahmad (pemerhati sejarah situbondo) dan yang paling seru adalah, kegiatan tersebut di iringi kelompok musik keroncong Kremes Situbondo yang menambah suasana semakin larut dengan kisah klasik situbondo tempo dulu.



Aryo Situbondo Tidak Ada Dalam Sejarah
 Pendopo Murtajaya, Situbondo


Beberapa tokoh muda yang sangat inten melakukan kajian lapangan dan literasi memberikan pemaparan sejarah singkat situbondo yang begitu minim dan ekslusif sehingga tidak mudah dan butuh kerja keras keseriusan menguak sejarah situbondo. ibarat puzzle, sejarah situbondo perlu dirangkai satu persatu sehingga menjadi sebuah narasi sejarah situbondo yang bisa dipahami oleh masyarakat, demikiam disampaikan Holidi salah satu tokoh muda literasi sejarah.


Aryo Situbondo Tidak Ada Dalam Sejarah
Suasana diskusi Forum Sejarah Situbondo


Yopi, pegiat sejarah dari Bumi Poeger Jember yang turut hadir dalam acara tersebut juga memberikan pemaparan tentang kondisi sejarah dan temuan kebendaan yang ada di sekitar Candibang (candewang, baluran), literasi catatan belanda dan beberapa temuan artefak pun di ungkap dalam buku yang ditulis oleh pria yang tinggal di kencong, jember. Tatang Iswahyudi (penikmat sejarah) memberikan pendapat tentang arti penting diskusi dan sosialisasi sejarah situbondo, supaya anak cucu kita kelak tidak lupa asal usulnya tentang situbondo. Nouval (arkeolog muda situbondo) juga memberikan beberapa tehnik pentingnya penyelematan benda cagar budaya dan eskavasi terhadap temuan di lapangan.


Isu-isu penting yang berkaitan dengan sejarah kabupaten situbondo yang beberapa lalu sempat ramai diperbincangkan publik pun diungkap secara gamblang dalam acara ini. Diskusi semakin hangat saat bergeser tentang istilah atau nama Aryo Situbondo yang beberapa lalu sempat membuat heboh dan saat ini menjadi nama pendopo bupati. Rahmad (pemerhati sejarah) menjelaskan secara gamblang, nama aryo situbondo itu fiksi dan sulit diterima secara logika bahkan kajian ilmiah tentang nama aryo situbondo itu sampai saat ini belum ditemukan. 


Turut hadir dalam acara tersebut beberapa anggota TACB Situbondo, Guru-guru sejarah, Kolektor benda antik, seniman dan simpatisan yang sangat tertarik dengan sejarah situbondo.


Dalam pertemuan diskusi sejarah tersebut menghasilkan beberapa poin penting sebagai kesepatan bersama :

1. Pembabakan Sejarah Situbondo.

2. Narasi "Menolak" Penamaan Aryo Situbondo, yang tidak dikenal dalam sejarah situbondo.


lagu-lagu nuansa tempo dulu dan langgam jawa saat ini dengan aransemen keroncong jawa menutup acara diskusi yang sangat spesial ini, dijadwalkan per 3 bulan akan ada pertemuan lanjutan sebagai agenda rutin  Forum Sejarah Situbondo

Salam Budaya 🇮🇩

Save Sejarah Situbondo 


 (AG)




Post a Comment

Lebih baru Lebih lama