Adat Ritual Masyarakat Muhammadiyah di Hari Jum'at

-

Sebagian warga muslim Muhammadiyah di Desa Awar-awar awar





Wisata Situbondo || Salah satu hari suci umat islam yang  menjadi wajib bagi setiap muslim diseluruh penjuru dunia adalah hari Jum'at.


Ada sebuah tradisi yang berkembang di masyarakat terutama di Dusun Barat RT 03, Desa Awar-awar, Kecamatan Asembagus, Kabupaten Situbondo, Propinsi Jawa Timur.


Masjid At Taqwa Desa Awar-awar


Kelompok muslim Muhammadiyah di desa tersebut memiliki kebiasaan unik yakni bersilaturahmi antar keluarga di setiap rumah.


Kelompok muslim Muhammadiyab di desa Awar-awar setiap selesai melaksanakan ibadah solat jumat mereka saling mengunjungi satu sama lain. Hal ini pun akan sangat terjadi mengingat kawasan padat penduduk dengan budaya beberapa rumah tabing tongkok (rumah adat Situbondo) dan tanian lanjheng (halaman panjang) terlihat saling berhadapan.


Filosofi budaya rumah adat Tabing tongkok dan Tanian Lanjheng yang mencerminkan karakter kerukunan antar sesama keluarga, antar tetangga, antar sesama umat muslim merupakan cerminan ukhuwah islamiyah yang sebenarnya.


Suasana budaya Tanian Lanjheng

 
Diungkapkan salah satu warga Desa Awar-awar, Arso (60), menerangkan dengan dialeksitas maduranya bahwa tradisi silaturahmi yang terlihat seperti suasana hari raya idul fitri sudah mereka lakukan sejak dahulu, yang diwariskan dari leluhurnya.


" Pol-kompol silaturahmi sareng tan taretan mara nika padena telasan jhet ampon elaksana'aghi molae jheman bengaseppoh "

Acara ngumpul-ngumpul bersama kerabat keluarga disini seperti suasana hari raya idul fitri, sudah dilakukan sejak jaman para sesepuh dahulu. " ujar Arso.


Tak hanya masyarakat yang sering melaksanakan ibadah ritual jum'atan disekitaran masjid At-Taqwa, tetapi juga kebiasaan adat di sekitaran masjid dengan jamaah komunitas muslim Muhammadiyah di Desa Awar-awar.


Rahmad Basuki (42) salah satu tokoh pemuda desa, juga menjelaskan bahwa tradisi silaturahmi pasca turunnya masjid (jum'atan) ibarat kewajiban yang didalamnya terdapat nilai-nilai kerukunan antar sesama muslim, mempererat silaturahmi serta mampu meminimalisir gesekan-gesekan bibit permasalahan diantara sesama warga masyarakat.


" Tradisi nilai luhur yang merupakan ajaran wajib sebagaimana disyari'atkan Rasululloh adalah silaturahmi, kami laksanakan setiap selesai melaksanakan solat jumat, " kata Rahmad.


Tokoh pemuda yang setiap hari berjualan buah dan sering nongkrong dipinggir jualan durian ini juga menjelaskan bahwa Hari Jum'at bagi umat islam ibarat hari raya idul fitri, hari penuh ampunan versi setiap minggunya.


" Kami menganggap hari jumat adalah hari istimewa bagi umat muslim, ibaratnya adalah hari penuh ampunan seperti idul fitri, tetapi versi mingguan, begitulah kuasa Gusti Alloh SWT versi mingguannya, kalau versi hariannya ada solat 5 waktu yang akan membuka ruang ampunan dosa bagi umat muslim, "
lanjut Rahmad.


Tidak semua warga muslim bisa memaknai hari jumat sebagai hari istimewa seperti yang disampaikan Rahmad, tetapi bagi yang meyakininya akan menjadi sesuatu hal yang positif terutama dalam suasana mendekati musim kampanye pemilu seperti saat ini.

 
" Kami saling memaafkan, yang muda meminta maaf kepada yang lebih tua demikian pun sebaliknya, dan sesama tetangganya pun saling memaafkan, hati perasaan kami jadi merasa plong, " ungkap Rahmad.



Hubungan hablum minalloh kewajiban umat muslim kepada Tuhannya, Alloh Azzawajalla dilaksanakan saat solat jumat di masjid, dan hubungan hablum minannas kewajiban kepada sesama manusia pun dilaksanakan sebagaimana tuntutan dalam islam yang sebenarnya. (AG)


Support by : 













 

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama