Idul Adha, Cinta Kasih dan Kebahagiaan

-


فَلَمَّا بَلَغَ مَعَهُ السَّعْيَ قَالَ يٰبُنَيَّ اِنِّيْٓ اَرٰى فِى الْمَنَامِ اَنِّيْٓ اَذْبَحُكَ فَانْظُرْ مَاذَا تَرٰىۗ قَالَ يٰٓاَبَتِ افْعَلْ مَا تُؤْمَرُۖ سَتَجِدُنِيْٓ اِنْ شَاۤءَ اللّٰهُ مِنَ الصّٰبِرِيْنَ

Artinya: Maka ketika anak itu sampai (pada umur) sanggup berusaha bersamanya, (Ibrahim) berkata, "Wahai anakku! Sesungguhnya aku bermimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka pikirkanlah bagaimana pendapatmu!" Dia (Ismail) menjawab, "Wahai ayahku! Lakukanlah apa yang diperintahkan (Allah) kepadamu; insya Allah engkau akan mendapatiku termasuk orang yang sabar."


Wisata Situbondo || Alhamdulillah dipertemukan kembali dengan hari raya kurban edisi tahun 2023. Sejak rabu sore ba'da ashar (28/6) pengeras suara tempat ibadah umat islam di beberapa tempat mulai terdengar lantunan takbir, tahmid dan tahlil. Saudara muslim kita dari kelompok masyarakat Muhammadiyah melaksanakan hari raya Idul Adha di beberapa masjid berikut acara ritual penyembelihan hewan ternak sebagai kurban. 


Suasana pembagian daging kurban kepada anak yatim di salah satu panti asuhan


Hari ini kamis (29/6) masyarakat muslim Nahdlatul Ulama dan pemerintah melaksanakan hari raya Idul Adha di beberapa masjid berikut ritual selamatan dan penyembelihan hewan qurbannya. Rata-rata antara sapi dan kambing sudah siap di halaman pelataran masjid masing-masing.



Hari raya Idul Adha sampai kapan pun tak akan pernah lepas dari kisah nyata sosok Nabiyullah IBRAHIM Alaihissalam dan putra tercintanya Nabiyullah ISMAIL Alaihissalam. bahkan kisah ini terabadikan dalam kitab suci Al Qur'an surat Ash-Shaffat ayat 102.


Sapi yang siap di kurban oleh masyarakat


Sampai usia 66 tahun ternyata Nabiyullah IBRAHIM Alaihissalam, tidak dikaruniai anak. Ketaatan beliau sebagai seorang urusan Alloh SWT sudah sangat teruji, baik dalam hal ibadah maupun kesabaran syariat yang telah di tentukan oleh Alloh SWT.


Salah satu rukun haji, melempar Jumrah 
(courtesy youtube Alekhbariya) 

Suasana Mekkah para jamaah haji sedang melempar jumrah saat ini (courtesy channel youtube Ar Rahman) 


Begitu cintanya manusia hebat ini kepada Tuhannya bahkan berani dan rela apapun siap dikorbankan. Begitulah tutur dan perilaku seorang pemimpin yang patut kita teladani sebagai generasi saat ini bahkan sampai Kiamat pun.


Kisah paling heroik sepanjang masa adalah ketika beliau suatu saat bermimpi dan itu sebuah kabar yang sangat menggembirakan, yakni Nabi Ibrahim AS akan mendapatkan seorang anak keturunan. Tentu saja Nabi Ibrahim Alaihissalam senang gembira dan bahagia luar biasa karena penantian panjang itu telah tiba.


Suatu hari lahirlah bayi mungil tampan dari rahim ibunda Siti Hajar. Bayi yang kelak menjadi salah satu pemimpin umat nabi rasul urusan Alloh SWT tersebut tumbuh berkembang layaknya anak kecil pada umumnya, lincah lucu dan tentu saja sangat disayang oleh Nabi Ibrahim Alaihissalam.


Sebagai salah satu Nabi dan Rasul urusan Alloh SWT, tidak serta merta Nabi Ibrahim Alaihissalam hidup nyaman seperti pemimpin saat ini, ujian demi ujian selalu datang menerpa dalam menjalani kehidupan dalam menyebarkan kalam Alloh SWT.


Suatu ketika dalam istirahat beliau (tidur) di sebuah masjid, Nabi Ibrahim Alaihissalam mendapatkan mimpi menyembelih putra kesayangannya. Sedih, bingung dan cemas campur aduk beliau setelah mendapatkan mimpi tersebut. Atas keraguan pikiran beliau, akhirnya berkali-kali Nabi Ibrahim Alaihissalam berdoa memohon petunjuk kepada Alloh SWT, 


Hingga mimpi yang sama pun terjadi hingga 3x. Berbagai pertimbangan meminta nasihat dari para ahli tafsir mimpi dan ternyata jawabannya sama, itu "kode langsung" dari Alloh SWT.
Dengan tekad, keiklasan, ketabahan serta keyakinan penuh, beliau pun menyampaikan "pesan khusus" tersebut kepada ananda tercinta yang masih berumur dibawah 14 tahun tersebut.
Yaa bunayya (ayahanda tercinta), jika itu memang menjadi perintah dari Alloh SWT, laksanakan segera. Begitulah kalimat yang terucap dari bibir anak manusia yang dikenal sangat patuh kepada perintah Alloh SWT.


2 insan manusia yang memiliki keteguhan hati, kepasrahan jiwa yang luar biasa dalam menjalankan perintah langsung dari Alloh SWT merupakan ujian yang berat dan tidak biasa.
Disaat hari yang ditentukan, bilah pedang terhunus untuk memotong kepala Nabiyullah ISMAIL Alaihissalam, wahyu Alloh turun langsung bersama ribuan malaikat mendoakan Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail dengan ber takbir tahlil dan tahmid membawa ribuan domba untuk di sembelih sebagai ganti dari peristiwa tersebut.


Kisah tersebut berulangkali diceritakan kembali dari tahun ke tahun dan dirayakan sebagai Hari raya Idul Adha atau dikenal Idul Qurban atau pada masyarakat Situbondo, masyarakat Madura dan sekitarnya disebut Riyajhe.

Sampai saat ini pun setiap masjid musholla dan tempat peribadatan umat muslim dimanapun akan melakukan penyembelihan hewan qurban yang dagingnya akan dibagikan secara GRATIS kepada masyarakat sekitar.



Setiap tetes darah yang jatuh ke tanah, akan menjadi catatan pahala bagi yang berkurban dan mendoakannya.



Beberapa anak yatim-piatu penerima daging kurban di sebuah panti


Makna terdalam dari ritual qurban ini yaitu tentang nilai cinta dan kasih sayang. Cinta dan kasih sayang Nabiyullah IBRAHIM dan ISMAIL Alaihissalam (orang tua kepada anak dan anak kepada orang tua). Nilai taqwa, sabar, kepatuhan dan kepasrahan diri antara makhluk dan penciptaNya. Termasuk nilai rahman dan rohim yang luar biasa melimpah dari penciptaNYA kepada seluruh isi alam semesta.

Banyak hal yang bisa kita petik dan teladani dari peristiwa Idul Qurban kali ini.

 
Selamat Hari Raya Idul Adha 1444 Hijriah (AG) 


Support by:














Post a Comment

Lebih baru Lebih lama