Suasana dalam stadion GBT |
Wisata Situbondo, Surabaya || Demam sepak bola tahun-tahun belakangan ini seolah benar-benar menghipnotis warga Indonesia, khususnya sebagian besar masyarakat Jawa Timur. Ditambah dengan fasilitas lapangan sepakbola bertaraf internasional yang berada di ibu kota Jawa Timur yakni Surabaya.
Venue perhelatan akbar sepakbola se Asean plus Australia pada ajang AFF tahun 2024 pada kelompok umur under 19 salah satunya, yang kemarin sukses terselenggara.
Bangku penonton saat pertandingan perebutan peringkat 3 Australia vs Malaysia |
Timnas Indonesia U-19 pada laga Final di selenggarakan di Gelora Bung Tomo, yang berada di Kelurahan Benowo, Kecamatan Pakal, Kota Surabaya pada hari Senin (29/7).
Pertandingan berjalan seru saling serang dan saling memberikan penampilan terbaik. Gol tunggal yang di cetak Jens Raven pada menit ke 18" menjadi momen gol terindah untuk timnas Indonesia yang sekaligus menahbiskan sebagai jawara AFF kelompok U-19.
Gemuruh stadion Gelora Bung Tomo (GBT) terdengar sejak menit awal pertandingan, supporter dari berbagai penjuru berdatangan untuk memberikan dukungan penuh kepada tim kesayangan masyarakat Indonesia.
Tak terkecuali, kami pun turut berangkat dari Situbondo menuju surabaya dengan gaya backpacker-an. Catatan perjalanan kami menuju GBT untuk melihat langsung pertandingan penting yang membawa nama negara Indonesia.
Perjalanan Estafet Dengan Menggunakan Kendaraan Umum.
Berangkat hari senin (29/7) dari terminal Situbondo sekitar pukul 06.00 WIB, kami pun pesan tiket bus Akas jurusan Surabaya (langsung). Tiba di terminal purabaya/bungurasih sekitar pukul 11.45 WIB.
Selama perjalanan kami belum pernah datang ke GBT menggunakan fasilitas angkutan umum, dan ini pengalaman pertama.
Sesampainya di Terminal Bungurasih, kami pun istirahat untuk sekedar ngopi dan mengisi baterai hp di kedai kopi sekitar terminal. Sekitar pukul 12.30 WIB kami pun memutuskan untuk bergegas berangkat ke GBT.
Kami coba tanya ke beberapa orang yang menawarkan untuk naik bis atau disebut makelaran penumpang di dalam terminal. Diantara para makelar itu menunjuk bis kota yang jurusan ke Benowo.
Sebelumnya kami sudah mencari informasi jalur kendaraan umum yang menuju GBT dari terminal Bungurasih melalui internet, youtube dan sosmed lainnya, tetapi tidak ada petunjuk yang pas. Sebenarnya ada aplikasi kendaraan ojol, tapi kami coba cara lain yang lebih murah.
Akhirnya kami pun memutuskan untuk naik bis kota jurusan Kupang, sesampainya di pangkalan angkot daerah Kupang, kami pun turun dan disambut beberapa orang yang menawarkan angkotnya menuju Benowo.
Biaya perjalanan dari terminal Bungurasih ke Kupang sebesar Rp. 15.000. Kami pun berlanjut ganti kendaraan angkot jurusan Benowo, tujuan arah GBT. Biaya angkotnya Rp. 8000 dan kami turun di pertigaan Kantor Kelurahan Benowo, Kecamatan Pakal pada pukul 13.30. Perjalanan angkot yang kami tumpangi tidak terlalu cepat meski jalur juga tidak terlalu padat.
Sejenak kami makan siang di warung pojok sebelah utara kantor Kelurahan Benowo. Menu ayam geprek dan Bebek geprek menjadi menu pesanan kami. Setelah acara makan siang selesai kami pun bergegas untuk melanjutkan perjalanan yang tinggal 3-4 kilometer menuju GBT.
Beberapa angkutan seperti Wira-wiri Surabaya, ojol, sering kami lihat berseliweran dan akhirnya kami pun memutuskan untuk pesan Grab, perjalanan hanya beberapa menit kami pun sudah sampai dengan pembayaran Rp. 20.000 dipotong bonus aplikasi Rp. 5000 jadi yang saya bayarkan Rp. 15.000.
Gate 3 GBT |
Sepanjang jalan sisi kiri dan kanan banyak orang-orang berjualan baju jearsey, dan atribut timnas Indonesia dan akhirnya Gate 2 adalah gerbang masuk kami sesuai pembelian tiket masuk stadion dengan harga Rp. 100.000. harga tiket yang relatif terjangkau untuk melihat langsung pertandingan internasional.
Kami pun menunjukkan tiket hasil war online yang telah kami beli, petugas berbadan tegap menyapa kami dan menanyakan tiket masuk. Dengan ramah mereka mempersilahkan masuk ke pintu pemeriksaan pertama.
Ada beberapa ketentuan yang harus diperhatikan saat ingin menonton pertandingan internasional, karena mereka pun menerapkan sistem keamanan standart FIFA. Diantaranya, penonton dilarang membawa :
1. Hewan peliharaan
2. Benda/ senjata tajam, senjata api atau bahan berpotensi api
3. Narkoba dan miras
4. Tembakau, Rokok dan korek
5. Parfum dan bau menyengat
6. Makanan dan minuman dari luar, jika membeli makanan cukup makanan yang dijual di areal dalam stadion. Membeli air mineral yang tidak boleh ada tutupnya.
Dan akhirnya kami pun bisa masuk GBT saat pertandingan antara timnas Australia vs Timnas Malaysia yang berakhir kemenangan Timnas Australia pada perebutan peringkat ke 3 lewat adu pinalti.
Karena waktu masih panjang, kami pun memutuskan untuk tetap tinggal di tribun yang tepat berada di belakang gawang. Saat pertandingan Timnas Australia vs Malaysia, stadion masih terlihat sepi penonton.
Sekitar pukul 18.30 WIB, supporter timnas Indonesia pun mulai berdatangan dengan rata-rata menggunakan atribut jearsey berwarna merah dengan kombinasi putih, bendera merah putih, syal, ikal kepala sekaligus baliho tulisan besar yang berbagai macam, termasuk para supporter yang membawa genderang drum untuk menyemangati tim kesayangan mereka.
19.30 WIB Kick Off peluit wasit yang memimpin pertandingan pun berbunyi. Keseruan kami larut dalam suasana tensi panas pertandingan yang sangat seru. Kami pun bernyanyi, berjingkrak memberikan semangat kepada tim Garuda Muda. Tak sia-sia pengorbanan kami mendukung timnas Indonesia U-19 dengan momen kemenangan sebagai juara.
Sesaat sebelum Kick Off Lapangan sedang diperbaiki supaya permainan lebih nyaman |
Pukul 22.00 kami pun memutuskan untuk keluar stadion GBT karena acara juga telah usai. Tak mudah untuk kami kembali, karena kami pun salah jalan. Jalan kaki yang kami lalui justru menuju jalur Tol. Ternyata kami salah jalan.
Di areal parkir tidak terlihat kendaraan bus selter yang biasanya disediakan oleh penyelenggara maupun oleh pemkot Surabaya. Tidak seperti saat laga kualifikasi piala dunia U-19, saat itu banyak bus selter yang mengangkut supporter dari terminal Joyoboyo-GBT pulang pergi.
Kami benar-benar kesulitan untuk pulang kembali ke jalur terminal Bungurasih. Sempat bertanya kepada bapak polisi yang bertugas mengamankan lalulintas yang terlihat sangat macet.
Kami coba menghidupkan aplikasi ojol ternyata tidak semudah melakukan pemesanan, selain faktor sinyal karena banyaknya yang menggunakan, ternyata harga ojol mobil dari GBT ke terminal Bungurasih harganya Rp. 300.000 include lewat tol dan kami putuskan untuk cancel karena harga yang terlalu mahal bagi kami.
Akhirnya kami pun kembali ke pintu masuk gate 20 saat awal kami masuk. Kami putuskan keluar areal stadion dengan jalan kaki, sampai ada ojek yang menawarkan menuju Rusun Benowo atau Polsek Pakal. Sesampainya di depan kantor Polsek Pakal kami coba pesan ojol mobil, terlihat angka Rp. 120.000 menuju terminal Bungurasih.
Kami pun tiba di terminal Bungurasih pukul 00.30 dan bisa menemukan bis Akas yang menuju arah Situbondo pada pukul 01.30. kami pun tiba di Situbondo sekitar pukul 07.30 WIB
Perjalanan kami cukup melelahkan tetapi rasa senang bahagia dan puas bisa mengobati semuanya.
Selamat atas kemenangan Timnas Indonesia U-19 pada piala AFF 2024. 🇮🇩🏆
Support by :
Posting Komentar