Tradisi Kemmitan, Menjaga Kuburan Baru Selama 7 Malam di Sumbermalang, Situbondo

-
Kemmitan atau ngemmit merupakan istilah dalam bahasa madura yang digunakan bagi warga Sumbermalang dan sebagian wilayah di Situbondo, sebagai tradisi yang dilaksanakan untuk menjaga kuburan baru jika ada warga yang meninggal dunia.
Tradisi Kemmitan, Menjaga Kuburan Baru Selama 7 Malam di Sumbermalang, Situbondo
Kemmitan dilakukan selama 7 malam oleh keluarga atau tetangga dari orang yang baru meninggal, hal ini bertujuan untuk menjaga kuburan baru pada malam hari.

Tidak banyak rujukan maupun penjelasan asal muasal dari tradisi ngemmit kuburan baru ini, namun Mitos yang beredar di masyarakat bahwa diadakannya kemmitan atau menjaga kuburan baru selama 7 malam dimaksudkan untuk menjaga jenazah agar tidak hilang dicuri oleh makhluk bernama Bhungkong (Sejenis Jenglot pencuri jenazah) yang suka mencuri mayat baru di dalam kuburan.

Masih menurut mitos, Makhluk Bhungkong dapat mencuri jenazah orang yang baru meninggal hanya dengan menepuk-nepuk gundukan tanah kuburan, kemudian jenazah akan dengan mudah diambil dan dibawa oleh bhungkong ke suatu tempat.

Ngemmit kuburan baru dari orang yang meninggal dunia sepertinya sudah menjadi tradisi yang wajib dilaksanakan khususnya di Wilayah Kecamatan Sumbermalang, Kabupaten Situbondo.

Terlepas dari pro dan kontra, benar atau tidaknya mitos tersebut, tradisi kemmitan untuk menjaga kuburan baru tersebut hingga saat ini masih tetap ada.

Setiap kuburan baru, akan diberi atap dari plastik terpal dan lampu penerang, kemudian pada malam harinya disediakan alas tikar dan sejenisnya untuk tempat orang-orang yang melakukan kemmitan.

Kemmitan dilakukan hanya pada malam hari hingga memasuki malam ke 7, saat itu akan ada banyak warga yang ikut berjaga di kuburan dan tuan rumah duka atau keluarga dari orang yang meninggal akan mengirim makanan ala kadarnya bagi orang yang ngemmit (berjaga) di kuburan baru.

Tidak ada batasan jumlah orang yang ikut kemmitan di kuburan baru tersebut, mereka akan datang secara sukarela berjaga hingga tiba pagi hari dan akan kembali pada malam hari berikutnya.

Selain itu, tidak ada ritual khusus yang dilakukan di dalam tradisi kemmitan, orang-orang yang ngemmit hanya duduk sambil bercengkrama dan bahkan tidur di samping kuburan baru dari orang yang meninggal dunia.

Anda yang berkunjung ke Situbondo mungkin akan bertemu dengan tradisi kemmitan yang tidak ditemukan di daerah lain diluar Situbondo. Namun tidak perlu khawatir karena kegiatan ini hanya tradisi biasa sebagaimana penjelasan diatas, yang dilakukan oleh masyarakat khususnya yang ada di daerah pedesaan sumbermalang dan Situbondo pada umumnya.

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama